LIPI Jelaskan Sebab Jakarta Diguncang Gempa Banten
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan banyaknya gempa yang melanda Indonesia beberapa minggu kebelakangan disebabkan oleh aktivitas sesar mendatar (sesar horizontal) dan zona megathrust (sesar vertikal).Peneliti bidang Geoteknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari mengatakan sesar dan zona megathrust pada selatan Jawa sedang dalam keadaan aktif.
"Ya, beberapa sesar laut pada zona subduksi selatan Jawa dan juga sesar darat sedang aktif," kata Adrin kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).
Dihubungi terpisah, peneliti Geofisika Kelautan LIPI, Nugroho Dwi Hananto menjelaskan gempa dihasilkan oleh zona megathrust maupun sesar mendatar di darat dan di laut.
"Sesar disebutkan sebagai sesar aktif apabila dalam 10 ribu tahun terakhir menunjukkan aktivitas seismik atau pergerakan yang teramati," kata Nugroho.
Oleh karena itu, Nugroho mengatakan banyak sesar aktif yang ada di Indonesia mengingat banyaknya aktivitas seismik di Indonesia. Terkait gempa Banten berkekuatan magnitudo 4,9, ia menjelaskan gempa ini terjadi di zona megathrust di selatan Jawa.
"Gempa yang baru saja terjadi dan terasakan di Jakarta, diakibatkan oleh aktivitas zona megathrust di selatan Jawa pada kedalaman sekitar 44 km," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia dilanda beberapa gempa dalam satu minggu terakhir. Gempa pertama berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (13/7).
Gempa berkekuatan magnitudo 7,2 kembali mengguncang Indonesia di sejumlah daerah di Maluku Utara, Minggu (14/7). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 kemudian mengguncang Nusa Dua, Bali, Selasa (16/7) pagi,
Indonesia pada Minggu (28/7) kembali diguncang dengan gempa berkekuatan 5,2 magnitudo yang kemudian datanya dimutakhirkan menjadi M 4,9, dengan pusat di Bayah, Banten, terasa di Pelabuhan Raut, Sukabumi, hingga Karawang.
[Gambas:Video CNN] (jnp/age)
No comments:
Post a Comment