Menteri Susi: Ikan Lele Diejek-ejek oleh Buzzer-buzzer Nakal!

Dalam kesempatan itu, Susi memaparkan bahwa selain minyak dan gas, perikanan adalah komoditas kedua terbesar di dunia.
"Saya pikir kalau lihat wilayah Indonesia 71% laut dan 29% darat, tentunya potensi laut ini besar sekali. Hanya 70 tahun lebih sebelum Pak Jokowi (Presiden Jokowi Widodo), kita berpikirnya masih darat, darat, dan darat saja. Padahal space getting less and less every year," ujarnya.
"Fishery product is the second biggest largest commodity on trade in the world. Itu tidak terpikirkan oleh kita. Sampai ikan lele diejek-ejek oleh buzzer-buzzer nakal. Padahal kalau kita bisa ekspor lele itu hasilnya luar biasa," lanjut perempuan kelahiran 15 Januari 1965 itu.
Selain itu, Susi juga membicarakan mengenai penenggelaman kapal ilegal yang dilakukannya. Pasalnya banyak masyarakat yang mengolok-olok jargonnya itu.
"Dalam 4,5 tahun, melakukan penenggelaman kapal itu it's so many things hasilnya. Setelah menenggelamkan kapal, lebih dari 10 ribu kapal asing ilegal keluar dari lautan Indonesia," kata Susi.
Lebih lanjut, menurut dia, setelah masalah penenggelaman, hasil perikanan mulai meningkat dan biomassa yang dipantau dengan satelit, naik sekitar 300%. Biomassa sendiri adalah bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industri.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
No comments:
Post a Comment