Tuesday, August 20, 2019

RI Protes Biodiesel Kena Tarif Subsidi, Uni Eropa Bergeming

RI Protes Biodiesel Kena Tarif Subsidi, Uni Eropa Bergeming

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia saat ini masih menunggu balasan nota keberatan yang disampaikan kepada Uni Eropa perihal pemberlakuan bea masuk anti subsidi untuk biodiesel asal Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela perhelatan Indonesia - Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (20/8/2019).

"Belum lah ya. Itu [balasan nota keberatan] mesti ditunggu 2 minggu, baru direspons," kata Enggartiasto.

Seperti diketahui, tarif tambahan anti subsidi biodiesel asal Indonesia ke Uni Eropa berlaku efektif mulai hari Rabu (14/8/2019) Kebijakan Uni Eropa ini menuding pemerintah Indonesia menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. Produk biodiesel Indonesia kena tarif impor antara 8-18%

Semenjak keputusan Uni Eropa, pemerintah Indonesia memang telah mengirimkan nota keberatan atas keputusan Uni Eropa memberlakukan bea masuk anti subsidi untuk produk biodiesel.

Pengenaan bea masuk terhadap biodiesel domestik diambil setelah Uni Eropa menuding pemerintah Indonesia menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit.

Dalam Jurnal Uni Eropa yang dipublikasikan Komisi Uni Eropa, impor biodiesel bersubsidi dari Indonesia telah mengancam kerugian materil pada industri Uni Eropa.

Adapun perusahaan biodiesel Indonesia yang keberatan terhadap kebijakan tersebut bisa memberikan jawaban tertulis dalam waktu 15 hari setelah regulasi berjalan.

Komisi Uni Eropa pun akan memberikan respons dalam waktu lima hari. Namun, komisi bisa meminta waktu tambahan dan bisa menentukan permintaan perusahaan yang bersangkutan, apakah keberatan itu diterima atau ditolak.

"Yang pasti kita sudah sesuai jadwal. Kita sudah sampaikan keberatan. Itu dulu yang kita agendakan," tegas Enggartiasto.



Sebelumnya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa sekutu Indonesia untuk melawan diskriminasi Eropa terhadap produk kelapa sawit bertambah.

Setelah sebelumnya Malaysia dan India sepakat untuk melawan diskriminasi Eropa, kini giliran Afrika dan Nigeria yang bersatu bersama Indonesia melawan boikot produk biodiesel. (hoi/hoi)

Halaman Selanjutnya >>>>


No comments:

Post a Comment

Featured Post

5 Hari Berturut Merah, IHSG Hari Ini Siap ke Zona Hijau

5 Hari Berturut Merah, IHSG Hari Ini Siap ke Zona Hijau Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat bergerak antara zona hijau dan merah, Indeks Harga...