Jack Ma dan Dua Dekade Jatuh Bangun Alibaba

Bermula sebagai perusahaan kecil, Ma bekerja siang dan malam mengembangkan Alibaba Grup. Menurutnya, semua orang perlu percaya dengan masa depan yang lebih baik.
"Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan sehingga tidak memiliki ketakutan kalau Anda memiliki masalah," ucap Jack Ma di Bali, Jumat (12/10/2018).
Tak hanya cukup dengan kepercayaan, seorang pengusaha juga perlu memiliki prinsip hidup yang kuat. Sebagai pemilik e-commerce, Ma sadar dirinya perlu menomorsatukan konsumen namun tak melupakan karyawannya.
Pemilik nama asli Ma Yun ini yakin saat memiliki 30 karyawan pertamanya bisa bekerja bersama-sama mengembangkan perusahaan. Namun, ia tak menyebut jika 30 orang tersebut sebagai yang terbaik.
"Memang tidak ada yang terbaik, tapi mereka berlatih untuk menjadi yang terbaik," imbuhnya.
Pria berusia 55 tahun ini mengaku optimis dalam menjalani hidup. Menurutnya, tidak ada orang yang ahli masa depan karena semua orang adalah ahli masa lalu. Dengan kata lain, ia menyebut tak ada satu pihak pun yang bisa meramalkan nasib seseorang.
"Saya tidak menjanjikan bahwa bergabung dengan kami akan kaya, ini bukan Jack Ma, Anda sendiri yang membuat peluang itu ada," ujarnya.
Posisi puncak Alibaba akan diisi oleh Daniel Zhang. Zhang bukan wajah baru dalam grup Alibaba. Saat ini dia menjabat sebagai CEO Alibaba Group.
Sepak terjang Zhang di Alibaba Group dimulai pada 2007, saat ia bergabung di Taobao sebagai Chief Financial Officer (CFO).
Taobao merupakan salah satu anak usaha Alibaba yang menyerupai situs lelang eBay dengan fokus kepada barang elektronik. Pada 2008, Zhang digeser menjadi Chief Operating Office Taobao.
Karier Daniel melesat pada 2011, ia didapuk sebagai Presiden Tmall, platform business-to-consumer (B2C) milik Alibaba.
Saat menjabat sebagai Presiden, ia mempelopori sebuah terobosan yang membuat ia semakin dikenal. Ia menciptakan 11 November Shopping Festival (Single's Day). Acara sangat populer di China khususnya untuk yang masih single.
Tanggal event ini didominasi angka 1, angka 1 ini merepresentasikan kesendirian. Pada 2017, pembeli menghabiskan sekitar US$25 miliar atau Rp372 triliun dalam event belanjan ini. Event tahunan ini menjadi hari belanja offline dan online terbesar di dunia. (age)
No comments:
Post a Comment