Pilih Ketua Januari 2020, PSSI Patuh Arahan FIFA
Jakarta, CNN Indonesia -- Publik pencinta sepak bola Indonesia mesti bersabar untuk menanti sosok ketua umum baru PSSI pengganti mantan Pangkostrad yang kini menjadi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Anggota komite eksekutif PSSI Refrizal mengatakan hingga saat ini tidak ada perubahan mengenai jadwal pemilihan ketua PSSI yaitu pada 20 Januari 2020. Ia menyampaikan hal itu sesuai dengan keinginan FIFA.
"FIFA justru mempertimbangkan Presiden [Republik Indonesia periode 2019-2024, Joko Widodo] dilantik pada 20 Oktober. FIFA-nya yang minta Januari. Mereka minta audit PSSI selesai pada Desember sehingga nanti laporan pertanggungjawabannya di kongres pemilihan ketua umum tersebut," kata Refrizal kepada CNNIndonesia.com.
Sebelum memilih ketua baru, PSSI akan lebih dahulu menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dengan tiga agenda utama di Hotel Mercure, Jakarta, Sabtu (27/7). Selain agenda revisi statuta PSSI untuk disesuaikan dengan statuta FIFA terbaru, KLB juga akan membentuk Komite Pemilihan (KP) serta membentuk Komite Banding Pemilihan (KBP) untuk pemilihan Ketua PSSI periode 2020-2024.
Refrizal ingin KLB tersebut berjalan dengan baik dan lancar tanpa masalah apa pun.
PSSI akan menggelar KLB untuk memilih ketua umum baru. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) |
"Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan ini ibaratnya menentukan KPU dan Bawaslu-nya kalau di pemilihan presiden. Ini [KP dan KBP] yang akan nanti menerima pendaftaran calon ketua, wakil ketua, dan 12 anggota exco. Calonnya [ketum PSSI] banyak mungkin nanti, tapi lolos atau tidak itu tergantung KP dan KBP," katanya menambahkan.
Senada dengan Refrizal, Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara Sabaruddin Labamba menerangkan pemilihan ketua umum PSSI harus mengacu pada ketetapan FIFA.
"Ini [pemilihan ketum PSSI tahun depan] sesuai dari [arahan] FIFA, mengingat banyak program PSSI yang berjalan tahun ini baik itu pelatihan wasit, musim kompetisi, Piala Soeratin, dan sebagainya," ucap Sabarudin.
Kendati begitu, Sabarudin mengakui kursi pemimpin PSSI terlalu lama kosong sejak Edy mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1).
"Tapi kita lihat nanti perkembangannya nanti di kongres [pada Sabtu malam]. Memang sih waktunya [Edy mundur hingga pemilihan ketua baru tahun depan] cukup panjang, artinya ini harus didukung suara mayoritas kalau ada pergeseran waktu," ucapnya melanjutkan.
Sementara manajer Persib Bandung Umuh Muchtar tetap berharap pemilihan ketum PSSI bisa dilakukan tahun ini. "Mudah-mudahan KLB bisa dipercepat di tahun ini. Saya harapkan seperti itu," ujar dia. (jal/jal)
No comments:
Post a Comment