Dolar Australia Melemah 3,3% Gegara Kebijakan Bank Sentralnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia mencatatkan pelemahan signifikan terhadap rupiah sepanjang Juli. Pelemahan tersebut terjadi akibat "ulah" bank sentralnya sendiri (Reserve Bank of Australia/RBA). Total sepanjang bulan Juli Mata Uang Kanguru melemah 3,32% melawan Mata Uang Garuda.Dalam dua bulan terakhir RBA sudah memangkas suku bunga dua bulan berturut-turut yakni bulan berturut-turut masing-masing 25 basis poin (bps) ke menjadi 1% dan merupakan rekor terendah sepanjang masa.
Tidak hanya itu, Gubernur RBA Philip Lowe berulang kali menyatakan suku bunga akan dipangkas lagi seandainya pertumbuhan ekonomi Australia tidak juga terakselerasi dan inflasi masih rendah.
Dampak dari kebijakan RBA tersebut dolar Australia terus tertekan hingga menyentuh level terlemah sejak Desember 2016. Selain faktor RBA, keunggulan rupiah juga dipicu kebijakan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan 7-day reverse repo rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% sesuai ekspektasi pasar.
Tetapi bedanya BI mengambil kebijakan tersebut karena memiliki ruang lebih besar untuk melonggarkan moneter, terutama karena inflasi yang terjaga. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang.
Sementara itu, RBA memangkas suku bunga akibat melambatnya perekonomian, pasar tenaga kerja yang mengendur, dan inflasi yang lemah.
Pemangkasan suku bunga oleh RBA membuat spread suku bunga antara Indonesia dan Australia masih cukup lebar, sehingga berinvestasi di instrumen rupiah masih lebih menguntungkan. Ini yang membuat mata uang Tanah Air punya daya tawar yang masih oke.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah sepanjang bulan Juli di pasar spot, berdasarkan data Refintiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
No comments:
Post a Comment