Kenapa Samboja Masuk Radar Spekulan Tanah Ibu Kota Baru?

Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) Kaltim Bagus Susatyo mengatakan memang belum ada kepastian dari Presiden Jokowi bahwa lokasi ini jadi ibu kota baru di Kalimantan. Namun, secara lokasi, kawasan Samboja memang sangat memungkinkan jadi tempat ajang spekulasi para spekulan tanah.
"Lokasinya di tengah antara Balikpapan dan Samarinda, di pinggir hutan lindung Bukit Seoharto," kata Bagus kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/8).
Bagus mengatakan lokasi Bukit Soeharto yang statusnya hutan lindung tak mungkin bisa dikuasai secara perorangan atau perusahaan. Di sisi lain, pemerintah juga menegaskan, melalui Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, bahwa Bukit Soeharto tak akan disentuh sebagai lokasi ibu kota yang baru. Presiden Jokowi memang sempat ke lokasi Bukit Soeharto beberapa waktu lalu.
Jadi, lokasi yang memungkinkan yang bisa jadi tempat spekulasi adalah wilayah sekitarnya, Kecamatan Samboja memang menempel dengan kawasan Bukit Soeharto.
"Luas Bukit Soeharto mencapai 280 ribu hektar tapi punya negara, jadi yang bisa diperjualbelikan yang ada di batas pinggir-pinggir Bukit Soeharto, seperti kawasan Samboja," katanya.
Bagus mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima Kecamatan Samboja, Kutai sudah menjadi daya tari bagi spekulan termasuk dari Pulau Jawa.
"REI tak mengamati langsung, tapi memang sudah ada beberapa yang survei dari Jakarta dan Surabaya, orang-orang yang punya dana berlebih," kata Bagus.
Samboja berjarak 1 jam 16 menit atau 44,8 km dari Bandara Sepinggan. Samboja merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah mencapai 1.045,90 km2.
Samboja ini memiliki penduduk 74.402 jiwa pada 2014 lalu. Samboja memiliki letak yang strategis karena berbatasan langsung dengan pintu gerbang Kalimantan Timur.(hoi/hoi)
No comments:
Post a Comment