Klaim Moge Bikin Buntung, Asuransi Selektif Cari Konsumen
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian perusahaan asuransi 'kewalahan' memberikan perlindungan sepeda motor kelas premium (moge). Bagi mereka bisnis di segmen itu tidak menguntungkan perusahaan. Salah satu perusahaan yang mengeluh adalah Adira Insurance.Adira Insurance menilai biaya perbaikan untuk motor premium ketika terjadi kecelakaan cenderung merugikan perusahaan.
Sementara premi atau biaya wajib dengan ketentuan per bulan atau per tahun untuk paket asuransi terbilang kecil, atau sesuai ketentuan premi paket asuransi sebesar 3,5 persen dari harga kendaraan.
"Saya pernah cover (moge kecelakaan) beberapa kali. So far klaim lebih tinggi (dari premi yang dibayarkan)," kata Chief Marketing Officer-Director Adira Insurance Wayan Pariama di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).Ia memberi contoh biaya perbaikan motor sport premium ber-fairing dengan kerusakan kecil seperti baret di sejumlah bagian menghabiskan dana yang tidak sedikit, atau klaim bisa mencapai bisa puluhan juta rupiah.
"Banyak chrome misalnya jatuh, itu pasti mintanya ganti semua sampai ke knalpot. Terus fairing misalnya jatuh tangki saja itu Rp25 juta, fairing atas Rp6 juta, bawah Rp8 juta," ucap dia.
Ia menjelaskan tertanggung asuransi moge jumlahnya tidak banyak, sementara premi tak boleh naik sebab diatur dalam ketentuan tarif asuransi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), imbasnya perusahaan merasa 'buntung'."Misalnya nasabah ada 200 orang, terus yang klaim dalam satu tahun 10-20 orang. Sudah duitnya habis gitu aja," ungkap dia.
Wayan juga mengatakan bahwa motor premium merupakan roda dua dengan risiko kecelakaan cukup tinggi. Sehingga frekuensi klaim motor tidak mungkin sesekali.
"Makanya itu kami sengaja tidak kami push asuransi untuk moge. Soalnya moge itu yang lebih sering jatuh. Makanya itu kami selektif juga (cari konsumen)," tutup Wayan. (ryh/mik)
No comments:
Post a Comment