Tuesday, August 20, 2019

Ekonomi Lesu, Tekan Penjualan Produsen Semen RI

Ekonomi Lesu, Tekan Penjualan Produsen Semen RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik dalam dua kuartal terakhir berdampak pada lesunya penjualan semen. Hal ini terindikasi dari permintaan secara nasional untuk semen yang turun 2,1% pada Juli.

Hal ini terindikasi dari pnjualan Semen Indonesia pada paruh pertama tahun ini turun menjadi 13,78 juta ton dari setahun sebelumnya 14,77 juta ton. Turunnya penjualan SMGR berimbas laba bersih yang terkoreksi pada semester I-2019 jadi Rp 484,78 miliar, dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 971,34 miliar.


Johanna Daunan, GM Of Marketing PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menjelaskan, industri semen seharusnya bisa berkorelasi dengan tren pertumbuhan PDB dalam negeri di kisaran 5%. Namun, lesunya permintaan semen terutama penjuaan ritel menjadi faktor cukup dominan menekan penjualan SMGR.

Selain itu, sepanjang semester pertama, berbagai sentimen menjadi katalis negatif bagi industri semen nasional seperti perhelatan Pemilu.

"Memang sampai year to date Juli, secara demand market nasional itu demand turun 2,1%," ungkap Johanna, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21//8/2019).


Johanna menyebutkan, saat ini penjualan Semen Indonesia masih dikontribusikan sebagian besar dari segmen ritel. Namun, sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, pembangunan perumahan ritel belum bergairah. "Itu juga pengaruh terhadao permintaan semen, jadi faktir utama yang kita rasakan," jelasnya lagi.

Namun, SMGR optimistis, di semester kedua penjualan semen dapat kembali rebound sejalan dengan mulai membaiknya kembali demand.

"Semester kedua demand biasanya naik kembali ini akan impact ke kinerja full year 2019," tandasnya.

Beban Keuangan Bikin Laba SMGR Tertekan
[Gambas:Video CNBC] (hps)

Halaman Selanjutnya >>>>


No comments:

Post a Comment

Featured Post

5 Hari Berturut Merah, IHSG Hari Ini Siap ke Zona Hijau

5 Hari Berturut Merah, IHSG Hari Ini Siap ke Zona Hijau Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat bergerak antara zona hijau dan merah, Indeks Harga...